Dudan Sofwatullah

Twitter

Sabtu, 18 September 2010

Sejarah kota majalengka

SEJARAH KOTA MAJALENGKA
Cerita ini menceritakan suatu tempat yang kita semua cintai yang sekarang bernama kota Majalengka.
Jaman dahulu di abad ke 15 ada seorang perempuan yang menguasai hutan, perempuan itu bernama Nyi Rambut Kasih dari keratuan Sindang Kasih. Nyi Rambut Kasih adalah seorang perempuan yang cantik sekali tidak ada yang menandinginya, mukanya bercahaya dan rambutnya berwarna hitam dan panjang.
Dia sering bertapa, maklum ratu yang menguasai hutan itu sangat sakti, dalam kehidupannya dia memiilih menganut agama hindu serta taat pada ajarannya.
Dahulu kala wilayahnya sangat luas dengan hutan belantara yang penuh dengan bermacam-macam pepohonan, salah satunya pepohonan yang ada di hutan itu adalah pohon Maja. Pohon Maja itu sangat besar manfaatnya diantaranya suka dipakai untuk mengobati orang-orang yang sakit panas.
Keceritakan dahulu abad ke 15 Syeh Syarif Hidayatullah sedang menjadi pemimpin di Cirebon menyebarkan agama islam, dia membutuhkan buah maja karena pada waktu itu di Cirebon sedang tertimpa musibah, yang harus diobati dengan buah Maja karena jaman dahulu belum ada dokter, sepertinya kalau ada yang sakit obatnya yaitu bermacam-macam pepohonan dan dedaunan, atau dengan akar-akaran.
Penyakit yang menyerang rakyatnya yaitu sakit panas, keceritakan Sunan Gunung Jati mengutus putranya yaitu pangeran Muhammad dan istrinya Siti Armilah, sambil menyebarkan agama islam mereka mencari buah maja yaitu mengelilingi hutan keratuan Sindang Kasih yang dikuasai oleh Nyi Rambut Kasih.
Nyi Rambut Kasih selaku ratu Sindang Kasih yang mewaspadai kediamannya, dia sudah tau bahwa akan ada yang datang dari Cirebon, hatinya tidak suka kalau tempat tinggalnya diinjak oleh orang yang menganut agama islam. Terus hutan Sindang Kasih itu diubah yang tadinya itu hutan belantara penuh oleh pohon maja jadi hutan yang tidak ada pohon majanya.
Sesudah datang di hutan keratuan Sindang Kasih, Nyi Rambut Kasih merasa heran lalu bertanya ke orang yang ada di hutan, kata Nyi Rambut Kasih “sedang apa kamu di hutan ini?, dan ada keperluan apa?”.
“Sebenarnya saya ada disini, karena ada yang saya mau cari buat obat untuk rakyat saya yang lagi mencari obat sakit panas”, kata orang itu menceritakan maksudnya.
Pangeran Muhammad dan istrinya merasa menyesal dan kaget bahwa pohon Maja yang diperlukan buat rakyat yang mengalami sakit panas tidak ditemukan. Waktu itu Pangeran Muhammad berkata “maja langka”.
Sesudah kejadian itu Pangeran Muhammad merasa prihatin, karena mempunyai niat sebelum berhasil menemukan pohon Maja tidak akan pulang ke Cirebon. Pangeran Muhammad terus bertapa sampai meninggal di suku gunung, yang sekarang disebut gunung “marga tapa”. Sebelum meninggal Pangeran Muhammad memberikan amanat kepada istrinya supaya mengusahakan mendapatkan pohon maja dan menakhlukan Nyi Rambut Kasih supaya masuk agama islam.
Sambil melaksanakan amanat yang diberikan oleh suaminya, Siti Armilah di temani oleh ayam jago sijalak harupat, kemana saja ayam itu pergi maka siti armilah harus mengikutinya, si jalak harupat memberikan tanda “kong korongok”, yang artinya memberitahu tempat yang dituju sudah sampai.
Pada suatu waktu Siti Armilah bertemu dengan Nyi Rambut Kasih dan mengajak masuk agama islam, kata Siti Armilah “manusia pasti akan mati dan pulang ke alam baqa, hidup di dunia ini ada batasnya”.
Nyi Rambut Kasih menjawab “saya ratu pelindung rakyat, yang jujur dan bijaksana, sebaliknya saya yaitu ratu yang belum pernah lalai untuk menghukum rakyatnya yang melakukan kelicikan dan pelanggaran, sebab itu saya tidak akan mati dan tidak mau mati”.
“Kalau begitu” kata Siti Armilah “makhluk apa ini namanya, yang tidak mati dan tidak mau mati?”.
Bersamaan dengan ucapan Siti Armilah tadi lalu Nyi Rambut Kasih bercerita “majae langka...majae langka...”terus sambil menghilang alasannya tidak suka disuruh pindah agama, sampai sekarang jasad Nyi Rambut Kasih tidak diketahui.
Setelah itu Siti Armilah menetap di Sindang Kasih sambil menyebarkan agama islam sampai ke wafatnya.
Nah teman-teman. Pangeran Muhammad mengucapkan kalimat “Majalangka” yang berarti buah maja yang dicari itu tidak ditemukan. Dengan kesaktiannya Nyi Rambut Kasih, itu kampung disebut Majalengka.
Nah gitu teman-teman singkatnya ini cerita legenda kota Majalengka yang di ketahui oleh saya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar